[Book Review] The Crossroads of Should and Must: Find and Follow Your Passion (Elle Luna, 2015)

the krosrod

The Crossroads of Should and Must: Find and Follow Your Passion
Penulis: Elle Luna
Penerbit: Workman Publishing
Bahasa: Inggris
Halaman: 176 Halaman
Harga: Rp. 256.000,-
Hardcover
Rating: 8/10


Aku selalu suka kreatifitas. Ketika kerjaanku mulai gitu-gitu aja, aku suka membuat sesuatu yang berbeda. I like my job. The atmosphere of my workplace is quite good. Aku banyak belajar dari orang-orang di tempat kerjaku. But, I have something in my heart. Sesuatu yang aku ingin melakukannya tapi gak tau itu apa. Aku hanya ingin membuat sesuatu. Entah itu tulisan, kolase, atau apapun itu yang membuatku tenggelam di dalamnya. Tidak melulu karya seni. ketika aku ngitung-ngitung rumus matematika demi keberlangsungan kerjaan pun aku bisa tenggelam.

Ada kalanya aku merasa bingung. Biasanya kebingungan itu datang ketika pulang ke rumah dan makin kuat di hari libur. Apa yang bisa kulakukan? Bergunakah apa yang akan kulakukan? Apa ada nilainya? Apakah itu benar-benar ingin aku lakukan? Atau hanya ingin nyari pengakuan doang?

Lalu, aku menemukan buku ini. Dengan rating cukup tinggi di Goodreads, dengan banyak ulasan yang memuji-muji. The crossroads – persimpangan-persimpangan. Itu yang kuhadapi tiap hari. Try to find my self. Aha! Mungkin buku ini bisa membantuku menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kuajukan sendiri. Karena ketika bertanya pada orang-orang sekitar, jawabannya selalu saja mirip-mirip: jalani aja dulu, semua indah pada waktunya, rejeki udah ada yang ngatur. Cmon! I dont need that cliche answers.

Akhirnya kubeli bukunya dari Periplus. Nunggunya lumayan lama, dua mingguan. Ketika bukunya sampai di rumah, aku rada gak sabar untuk langsung baca. Terakhir aku benar-benar baca buku berbahasa inggris itu sekitar 1.5 tahun yang lalu, novel Grass On The Wayside karya Soseki Natsume, terjemahan dari bahasa Jepang. Itu pun aku gak beres bacanya. Padahal ceritanya di awal-awal mah lumayan, karena bahasa inggris mereun ya, jadi bacanya rada pegel.

It is just another how-to book. Bedanya, Elle seringkali bertanya pada pembacanya untuk mengajak berpikir. Pertanyaan-pertanyaan kritis yang bisa menstimulasi sebuah percakapan dengan si buku untuk lalu mengantarkan pada percakapan bagi diri sendiri. Dan kurasa itu menyenangkan. Elle seperti ngingetin aku untuk kembali menyapa diriku sendiri.

Bagusnya, buku ini gak ngajak ngejar passion dengan membabi buta. Gak kayak motivator bajingan yang tiba-tiba ngajak resign dari kerjaan. Ini mah cenderung realistis. Elle ngasih contoh T.S Elliot sang penulis yang juga kerja sebagai bankir, dan Kurt Vonnegut yang juga seorang penjual mobil. Jadi, aku kayak dituntun sedikit-sedikit untuk ngenal diri sendiri, untuk nyari apa yang kumau. Nyarinya juga ga instan. Ini keren. Bikin aku baca bolak-balik. Diulang-ulang. Ilustrasinya juga bagus. Maklum, Elle ini seorang pelukis.

Kurangnya, buku ini how-to banget. Kalau aja lebih dibanyakin penjelasan tentang landasan teorinya, kayaknya aku bakal lebih asik bacanya. Jadinya nanti aku kayak dikasih landasan yang rasanya lebih ilmiah. Bukan maksudnya buku ini gak ilmiah, buku ini ilmiah yang praktikal banget. Tapi da kalau kebanyakan ngomongin teori juga bakal ngebosenin sih.

Aku beli buku ini yang sampulnya keras. Hardcover. Jadi ga bisa ditekuk. Rada repot ketika aku baca buku ini sambil berak. Untuk dipegang dengan satu tangan lama-lama itu bikin pegel (karena tangan satu lagi dipakai untuk megang rokok).

Singkatnya, buku ini keren sih. Bikin aku ngatur ulang kamar biar aku bisa berkarya sedikit lebih serius. Sedikit.